The Fed Rate Naik Rupiah Diperkirakan Akan Stabil di Tahun 2016 | Bank Indonesia memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah untuk tahun depan akan lebih stabil. Hal ini salah satunya didorong oleh kejelasan kebijakan ekonomi di Amerika Serikat (AS) yang telah menaikkan tingkat suku bunga acuan mereka. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, beberapa faktor memang memberikan dorongan positif terhadap nilai tukar rupiah yang semakin stabil. Bahkan, kombinasi antara faktor global dan domestik menunjukan akan adanya perbaikan ekonomi.
Jika faktor globalnya settlement dari Fed kemarin ya suatu arah kebijakan yang semakin jelas, gradual, pasar antisipasi baik. Faktor lain Tiongkok maupun euro," kata Perry, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2015).
Sementara itu, lanjut Perry, di faktor domestik juga ada dukungan kepada stabilitas nilai tukar rupiah. Hal itu berasal dari laju inflasi dan transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) yang semakin terkendali. Di samping itu, pemerintah juga memberikan stimulus fiskal guna mempercepat pertumbuhan dibandingkan tahun lalu.
"Kita sudah dengarkan bagaimana pemerintah percepat pengeluaran anggaran termasuk anggaran belanja modal bisa cepat, kementerian lembaga sudah lelang proyek," jelas dia.
Lebih lanjut, masih kata Perry, BI sebagai otoritas moneter juga memberikan stimulus melalui pelonggaran kebijakan makroprudensial. Salah satu yang telah diambil oleh BI adalah melonggarkan Giro Wajib Minimum (GWM). Longgarkan GWM, likuiditas sudah siap salurkan kredit. Karena itu, dengan meningkatnya permintaan dan juga kebijakan makro GMW itu untuk dorong pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment